Hak waris non muslim (analisis perbandingan perkara no. 13/PDT.P/2012/PA.JB dengan perkara NO. 48/PDT.P/2012/PA.JS)

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pembagian waris non muslim dalam fikih dan Kompilasi Hukum Islam dan juga ingin mengetahui dasar dan pertimbangan Majelis Hakim dari dua penetapan serta ingin mengetahui penyebab perbedaan dua penetapan tersebut. Dengan menganalisis dua penetapan antara perkara No. 13/Pdt.P/2012/PA.JB dengan perkara No. 48/Pdt.P/2012/PA.JS. Majelis Hakim perkara No. 13/Pdt.P/2012/PA.JB tidak menetapkan ahli waris non muslim menjadi ahli waris yang berhak karena jelas di dalam hadits maupun KHI, bahwa pewaris dan ahli waris haruslah beragama Islam, implikasinya non muslim terhalang untuk menjadi ahli waris yang berhak,, namun Majelis Hakim perkara No. 48/Pdt.P/2012/PA.JS telah menetapkan ahli waris non muslim sebagai ahli waris yang berhak dan mendapatkan bagian dari harta waris dengan pertimbangan kesepakatan antar ahli waris lain. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer berupa wawancara hakim Pengadilan Agama Jakarta Barat dan Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Dan teknik penulisannya berdasarkan pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kesimpulan bahwa fikih dan KHI sama-sama menjadikan syarat bagi pewaris maupun ahli waris haruslah beragama Islam, dengan demikian ahli waris non muslim terhalang untuk menjadi ahli waris bagi pewaris yang muslim, Majelis Hakim kedua Pengadilan Agama dalam pertimbangan hukumnya sama yaitu berdasarkan landasan yuridis (hadits, Kompilasi Hukum Islam, dan perundang-undangan yang berlaku) namun disamping itu juga Majelis Hakim tidak hanya terbatas mengacu kepada landasan yuridis saja, akan tetapi juga kepada segi kasuistik yang ditangani. Perbedaan pertimbangan antar kedua Majelis Hakim ialah adanya bukti P-9 yaitu Surat Kesepakatan Perdamaian Pembagian Harta Waris Diantara Ahli Waris dalam perkara No. 48/Pdt.P/2012/PA.JS. Buku-buku rujukan utama yang digunakan penulis pada skripsi ini adalah Hukum Waris, karangan Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar. Hukum Kewarisan Islam: Sebagai Pembaruan Hukum Positif di Indonesia, karangan Mohammad Muhibbin dan Abdul Wahid. Pembagian Waris Menurut Islam, karangan Muhammad Ali Ash-Shabu