Strategi coping orang Tua pada anak yang menderita thalassaemia di Rumah Sakit anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta

Thalassemia merupakan suatu kelainan darah bersifat genetik dimana kerusakan DNA akan menyebabkan tidak optimalnya produksi sel darah merah. Hasil diagnosa dokter, penjelasan tentang thalassemia dan pandangan yang berbeda akan anak thalassemia dari masyarakat serta biaya terapi yang cukup tinggi dapat menjadi stressor yang cukup besar pada orang tua penderita. Stressor ini dapat menimbulkan kondisi stress, sehingga berdampak buruk jika tidak ada penyesuaian terhadap perubahan yang dialami. Orang tua berperan penting dalam perawatan anaknya, untuk itu orang tua memerlukan strategi coping untuk beradaptasi terhadap stressor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi coping pada orang tua dengan anak yang terdiagnosa thalassemia di RSAB Harapan Kita. Tujuan khususnya mengidentifikasi stressor dan respon orang tua sebelum dan sesudah anak didiagnosa thalassemia, mengidentifikasi jenis strategi coping problem focused coping dan emotional focused coping yang digunakan orang tua. Desain penelitian adalah deskriptif kualitatif fenomenologi. Populasi pada penelitian adalah orang tua pasien anak yang menjalani terapi rutin di RSAB Harapan Kita. Sampel yang diambil sebanyak 4 informan kunci, 3 informan dari pasangannya dan 3 informan dari bagian pelayanan sebagai informan pendukung dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melihat rekam medik pasien. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi data. Teknik analisa data dengan reduksi data, display data, analisis isi dan pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stressor yang dihadapi orang tua ialah kondisi anak, diagnosa, penyakit, lingkungan dan biaya. Respon yang ditampilkan orang tua berupa keget, syok, marah, tidak percaya, mencari tahu bahkan sampai depresi. Orang tua menggunakan kedua jenis strategi coping problem focused coping dan emotional focused coping secara bersamaan dalam mencari solusi. Peneliti menyarankan memberi tambahan edukasi kepada orang tua dan masyarakat tentang penyakit thalassemia