Hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di rumah sakit Bhineka Bakti Husada pada tanggal 19 sampai 31 Juli 2010

Tingginya tingkat komnsumsi rokok di Indonesia menjadi urutan keV dari sepuluh tingkat konsumsi rokok dunia. Khususnya di Provinsi Banten sekitar 33,6% penduduknya adalah perokok. Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 15% bahkan di Karanganyar 65% perokok menderita hipertensi (Aris Sugiharto, 2007). Berdasarkan itu, dilakukan penenlitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di RS Bhineka Bakti Husada tanggal 19 sampai 31 Juli 2010. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang, dengan 96 responden. sebanyak 51 responden tidak memiliki kebiasaan merokok dan 45 responden memiliki kebiasaan merokok. Hasil penelitan ini, didapatkan hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di RS Bhineka Bakti Husada tanggal 19 sampai 31 Juli 2010 dengan prevalensi hipertensi sebesar 59,4% dan prevalensi hipertensi pada pasien yang merokok 77,8