Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Organik Di Kelurahan Bojongsari Baru, Sawangan, Kota Depok

Permasalahan sampah berjalan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan pola hidup masyarakat. Salah satu masalah sampah yaitu, sampah organik. Banyak upaya yang dilakukan untuk menangani masalah sampah, salah satunya kegiatan pengelolaan sampah organik yang dilaksanakan oleh Kelurahan Bojongsari Baru melauli program Unit Pengolahan Sampah Organik. Unit Pengolahan Sampah Organik ini menekankan partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan masalah penelitian di RT 02, rumusan masalah pada penelitian ini, Pertama, bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik? Kedua, bagaimana tingkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik? Ketiga, bagaimanakah upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik? Keempat, bagaimana pengelolaan sampah partisipatoris dalam fungsi sosial dan lingkungan? Untuk mengetahui hal tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, teori dari Prof.Dr.Ir.Totok Mardikanto tentang pengembangan partisipasi masyarakat sebagai proses pemberdayaan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dalam program pengelolaan sampah organik, khususnya di RT 02 RW 05 Kelurahan Bojongsari Baru. Pertama, bentuk partisipasi masyarakat, sebagian masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah organik, berada pada bentuk partisipasi yang tumbuh karena motivasi intrinstik berupa pemahaman, penghayatan, dan keyakinannya sendiri terhadap pengelolaan sampah yang partisipatif. Kedua, tingkatan partsisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik yaitu, sebagaian masyarakat yang aktif pada kegiatan sosial di lingkungannya berada pada tingkatan partisipasi tinggi. Ketiga, upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik melalui upaya yang dilakukan oleh pengurus dan fasilitator dengan mekanisme pemberian kesempatan kepada masyarakat, penyuluhan yang intensif dan berkelanjutan, dan manfaat yang di terima masyarakat baik ekonomi maupun non-ekonomi, yang berdampak pada partisipasi masyarakat dalam meningkatkan partisipasi didalam kegiatan pengelolaan sampah organik. Keempat, pengelolaan sampah partisipatoris dalam fungsi sosial dan lingkungan, masyarakat mampu untuk mengembangkan diri seperti, perubahan sikap dan perilaku di dalam berosialisasi dengan masyarakat dan lingkungannya, serta mampu berkegiatan di luar domestik