Analisis kesalahan morfologi di majalah Hai edisi Juli 2011 dan Implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

Majalah merupakan media cetak yang mempunyai pengaruh terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Majalah sebagai sarana penyampai informasi media cetak, sangat berperan dalam pemberitaan secara tulisan yang ditujukan kepada masyarakat. Pemberitaan secara tulisan yang dimaksud tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi. Maka sudah seharusnya pemberitaan tulisan tersebut memperhatikan kaidah-kaidah bahasa Indonesia agar terhindar dari kesalahan dalam penyampaian informasi, serta mengacu pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam segi morfologi. Hal ini mengingat majalah sebagai sarana penyampai informasi harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat luas dalam penggunaan bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan rubrik majalah Hai untuk dianalisis pada tataran morfologi bagian afiksasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di majalah Hai dalam rubrik komik, snops, school ection, dan haistar edisi Juli 2011 dan mengetahui implikasi kesalahan morfologi pada bagian afiksasi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis purposive sampling yaitu isi yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, dari empat majalah yang terbit pada bulan Juli 2011 difokuskan pada rubrik komik, snops, school section, dan haistar. Instrumen penelitian ini dibantu dengan tabel pengamatan untuk mencatat data berupa kalimat yang terdapat kesalahan morfologi pada aspek afiksasi. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data sebanyak delapan puluh delapan kesalahan, yang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi empat, yakni kesalahan morfologi bagian afiksasi prefiks menduduki kesalahan tertinggi yaitu sebanyak empat puluh lima kesalahan, kesalahan sufiks sebanyak dua puluh dua kesalahan, kesalahan konfiks sebanyak empat kesalahan, kesalahan simulfiks sebanyak tujuh belas kesalahan