Studid komperasi penggunaan akad murabahah, ijarah muntahiya bittamlik dan musyawarah mutanaqishah dalam pembiayaan KPR di Bank Syariah

Penelitian ini dilakukan pada dua bank syariah yaitu, Bank Muamalat Indonesia dan Unit Usaha Syariah Bank Permata dengan tujuan untuk menganalisis perbandingan berbagai akad yang dapat digunakan dalam pembiayaan KPRS, dilihat dari karakteristik,risiko yang menyertainya beserta keunggulannya. Adanya penelitian ini akan membantu bank syariah dalam melakukan diversifikasi produk dan membantu nasabah dalam menentukan pilihan akad yang sesuai kebutuhannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan (wawancara dan studi dokumentasi). Alat analisis data yang digunakan adalah analisis komponensial.Analisis komponensial ini dimaksudkan untuk membandingkan karakteristik, risiko serta keunggulan dari masing-masing akad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan mendasar dari karakteristik ketiga akad tersebut terletak pada prinsip yang digunakan. Selanjutnya risiko bagi bank pada umumnya lebih terletak pada wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah seperti membatalkan pesanan, menunggak bahkan gagal bayar. Antisipasi yang dilakukan oleh bank adalah dengan menetapkan uang muka, jaminan dan janji tertulis yang dijelaskan dalam kontrak pembiayaan. Sedangkan risiko bagi nasabah berupa kehilangan uang muka apabila membatalkan pesanan, kehilangan jaminan dan di blacklist oleh BI apabila pembiayaan macet. Selain risiko, ketiga akad tersebut tentunya memiliki keunggulan, pembiayaan murabahah unggul dengan angsuran tetap dan mekanisme yang mudah, pembiayaan IMBT unggul dengan marjin yang lebih rendah dari pembiayaan murabahah dan jangka waktu pembiayaan panjang, sedangkan pembiayaan MMQ unggul dengan marjin yang lebih rendah dari pembiayaan murabahah, adanya pengurangan beban biaya pengadaan properti dan jangka waktu pembiayaan panjang