Pengaruh model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflectng, Extending) terhadap kemampuan koneksi matematik siswa (studi eksperimen di kelas XI IPA SMA Negeri 87 Jakarta)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan koneksi matematik siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 87 Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian Randomized Subjects Post-test Only Control Group Design, yang melibatkan 79 siswa sebagai sampel. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data setelah perlakuan dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan koneksi matematik siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan koneksi matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran CORE sebesar 62,00 dan nilai rata-rata hasil tes kemampuan koneksi matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional sebesar 52,90 (thitung = 3,05 dan ttabel = 1,66). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri dengan menggunakan model pembelajaran CORE berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan koneksi matematik siswa dibandingkan yang menggunakan model pembelajaran konvensiona