Pengaruh dukungan sosial dan strategi coping terhadap burnout pada perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng Bali

Perawat mrupakan satu jenis profesi yang semakin banyak dibutuhkan. PekeIjaan seorang perawat sangatlah berat Dati satu sisi, seorang perawat harus menjalankan tugas yang menyangkut kelangsungan hidup pasien yang dirawatnya. Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan rasa tertekan pada perawat, sehingga ia mudah sekali mengalami stres dan berdampat teIjadinya sindroma burnout. Haque (1997) mengatakan bahwa lingkungan keIja perawatan atau bekeIja merawat orang lain umumnya dianggap sebagai penyebab utama burnout.Dukungan sosial adalah salah satu variabel yang dianggap mempengaruhi burnout pada perawat, dukungan sosial yang baik dapat mengurangi sindrom burnout yang diderita perawat. Selain dukungan sosial yang baik pemilihan strategi coping yang tepat dianggap pula dapat mengurangi sindrom burnout pada perawat.Penelitian ini merupakan jenis pene1itian kuantitatif. Sampe! dalam penelitian ini beIjumlah 200 perawat wanita yang bekeIja di RSUD Kabupaten Bule1eng-Bali, minimal bekeIja di RSUD Kabupaten Bule1eng-Bali se1ama 2 tahun. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda yang diperoleh dari hasil perhitungan skala burnout (Maslach Burnout Inventory, Maslach & Jackson, 1981),Sosial Provisions Scale untuk mengukur setiap ranah yang digambarkan dalam model dukungan sosialCutrona (1987) dan skala Ways of Coping Quetionnaire,untuk mengukur setiap ranah yang digambarkan dalam model Strategi coping Folkman dan Lazarus (1988). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dukungan sosial dan strategi coping terhadapbllrnout. Berdasarkan proporsi varians keseluruhan, burnout dipengaruhi independent variable sebesar16,2%. Apabila dilihat dari koefisien regresi masing-masing variabel, ditemukan dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap burnoutyaitu: escape avoidance dan reappraisal positive. Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan proporsi varians masing-masing variabe1 maka terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadapbllrnollt. Proporsi varians yang diberikan uttachment sebesar 4,5%, reappraisal positivesebesar 4,2%. Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan independent variable yang berbeda dengan variabel yang telah digunakan dalam penelitian ini, karena berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan ada 83,8% variabel lain yang mempengaruhi burnout. Pada penelitian selanjutnya dapat pula menggunakan varabel demografi yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Perlu juga menambahkan jumlah subjek dan wilayah penelitian yang berbeda selain yang terdapat di dalam penelitian ini