Efektivitas praktek pelaksanaan kursus calon pengantin di KUA Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan: studi pelaksanaan peraturan direktur jenderal bimbingan masyarakat islam Departemen Agama No. DJ.II/491 Tahun 2009

Praktek pelaksanaan kursus calon pengantin dilakukan saat jam kerja sehingga tidak keseluruhan calon pengantin bisa mengikuti kursus, metode yang dipakai adalah metode ceramah dengan cara penyampaian didepan peserta kursus calon pengantin teori-teori yang berkaitan, durasi waktu antara 3 atau 4 jam. Materi yang disampaikan seputar fikih munakahat, kewajiban suami istri serta undang-undang perkawinan, setalah mengikuti kursus calon pengantin mendapatkan sertifikat yang menerangkan telah mengikuti kursus calon pengantin. Faktor penghambat pelaksanaan kursus calon pengantin karena waktu pelaksanaan Kursus calon pengantin yang diadakan pada jam kerja, sehingga banyak calon pengantin yang tidak dapat mengikuti kursus calon pengantin karena pihak tempat calon pengantin bekerja tidak memberi izin calon pengantin untuk mengikuti kursus calon pengantin, durasi waktu yang sangat singkat sehingga tujuan yang diharapkan belum bisa maksimal. Kurangnya koordinasi BP4 dengan instansiinstansi terkait lainnya guna meningkatkan penyelenggaraan kursus calon pengantin, kurangnya sarana atau penunjang kursus calon pengantin, seperti salah satunya salinan materi dari narasumber karena minimnya dana operasional, perbedaan wilayah antara calon pengantin serta adat istiadat sebelum pelaksanaan perkawinan juga menjadi penghambat. Dan kesadaran calon pengantin yang minim akan pentingnya mengikuti kursus calon pengantin tersebut. Salah satu Faktor pendukung terlaksananya kursus calon pengantin adalah adanya surat edaran yang menginstruksikan bahwa calon pengantin sebelum melakukan perkawinan harus mengikuti kursus calon pengantin terlebih dahulu