Qisas menurut penafsiran Muhammad Ali alSabuni dalam tafsir ayat al-Ahkam

Sebagian orang melihat eksistensi hukuman qis�s dianggap sebagai hukuman yang kejam, tidak manusiawi dan berbagai predikat lainnya. Tetapi qis�s dalam pandangan Islam bukan merupakan suatu upaya balas dendam, melainkan sebagai sebuah hukuman yang setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. Ketetapan hukum ini tidak semata-mata menunjukkan ketegasan hukum Islam, tetapi meletakkan nilai-nilai moral, keadilan dan kemanusiaan. Tiga dimensi ini sangat melekat pada diri manusia. Sesungguhnya apa yang mereka lontarkan lebih merupakan suatu tindakan yang sangat subyektif, karena rasa kasihan yang mereka nyatakan, lebih banyak diletakkan pada diri seorang yang dikenai hukuman daripada orang yang telah menjadi korban, keluarga dan masyarakatnya. Mengenai kasus hukum qis�s di Arab Saudi akhirnya mendorong penulis untuk membahas qis�s menurut penafsiran Muhammad �Al� al-S�b�n� dalam tafs�r �y�t al-ahk�m. Problem dan pemecahan masalah qis�s yang dikemukakan oleh Muhammad �Al� Al-S�b�n� agaknya sudah relevan dengan keadaan masa kini, atau paling tidak sudah menduduki prioritas pertama dalam perhatian atau kepentingan masyarakat sekarang. Sementara itu, bersamaan dengan perkembangan masyarakat, berbagai problem dan pandangan baru timbul dan perlu ditanggapi secara serius, yang tentunya berbeda dengan problem yang dihadapi oleh masyarakat sebelum kita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui qis�s menurut penafsiran Muhammad �al� al-s�b�n� dalam tafs�r �y�t al-ahk�m, sehingga bisa dijadikan sebagai pelajaran oleh setiap muslim. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap manusia harus berpedoman kepada al-Qur�an dalam merambah kehidupan di dunia. Dalam qis�s harus ada unsur keseimbangan supaya kejahatan, kezhaliman dan permusuhan tidak meluas. Qis�s juga mengandung makna kehidupan bagi manusia, melindungi hak-hak pribadi manusia dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode tematik (maudu��), yakni dengan cara membahas bentuk-bentuk pengungkapannya dalam al-Qur�an yang berkaitan dengan qis�s. Dan penelitian ini tergolong studi kepustakaan (library research). Sumber data primer dari penelitian ini adalah kitab Tafs�r Raw�i�u al-Bay�n f� Tafs�ri �y�t al-Ahk�m min al- Qur��n karya Muhammad �Al� Al-S�b�n�. Sedangkan pemilihan skundernya dalam penelitian ini adalah segala karya tulis ilmiah baik itu buku, jurnal ataupun artikel-artikel lainnya yang berkaitan dengan tema dari penelitian ini