Evaluasi penerapan monitoring pasca realisasi pembiayaan mikro iB BRISyariah (Studi Pada BRI Syariah KCP Benhil)

Pembiayaan Mikro IB BRISyariah merupakan salah satu produk pembiayaan yang ditujukan kepada ke pengusaha-pengusaha mikro di pasar-pasar tradisional yang sebagian besar adalah pedagang sembako dan pakaian serta barang dagangan lainnya. BRI Syariah memiliki tiga skema pembiayaan untuk melayani segmen mikro yakni Mikro iB 25, Mikro iB 75 dan Mikro iB 500. Sesuai dengan nama yang diberikan, Mikro 25 adalah produk pembiayaan yang memiliki plafon sampai dengan Rp 25 juta, begitu pun seterusnya. Seiring perkembangannya, pembiayaan ini tidak terlepas dari munculnya pembiayaan bermasalah. Oleh karena itu, BRI Syariah mempunyai strategi untuk mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah dengan cara melaksanakan kegiatan monitoring. Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan pasca realisasi pembiayaan guna menjaga stabilitas pembiayaan yang disalurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan efektifitas pelaksanaan monitoring pasca realisasi pembiayaan mikro iB BRI Syariah KCP Benhil. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Selanjutnya datadata dikumpulkan dengan metode interview, wawancara, dokumentasi dan kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah : Pertama, pelaksanaan monitoring pasca realisasi pembiayaan mikro iB BRISyariah dilaksanakan oleh Relationship Officer (RO) yang dilaksanakan maksimal sebulan setelah realisasi pembiayaan dan dilaporkan langsung kepada Unit Financing Officer (UFO), kemudian UFO bertanggung jawab kepada Unit Head (UH) mikro. Ada tiga hal yang diawasi dan dievaluasi yaitu pembayaran angsuran pembiayaan, prospek usaha yang dibiayai dan jaminan. Kedua, berdasarkan data pengembalian pembiayaan yang tetap terjaga diatas angka 95% dan tingkat non performing loan (NPF) yang tetap terjaga dibawah 5%, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan monitoring pasca realisasi pembiayaan mikro iB BRISyariah sudah cukup efektif dalam mencegah terjadinya pembiayaan bermasala