Gambaran tindakan penatalaksanaan diare akut pada balita di puskesmas Ciputat kota Tangerang Selatan tahun 2010

Di Indonesia kejadian diare masih sangat tinggi dan banyak menimbulkan kematian� kematian karena diare antara lain karena belum dilaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar secara konsisten serta belum membudayakan terapi diare dirumah tangga dengan benar. Berhubungan latar belakang itu peneliti ingin meneliti gambaran tindakan ibu dalam pentalaksanaan diare akut di Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif, teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Di Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang selatan 2010. Hasil penelitian menunjukan gambaran tindakan ibu dalam penatalaksanaan diare akut pada balita di Puskesmas Ciputat, terkait pemberian ASI, pemberian makan, pemberian cairan, pemberian oralit dan pemberian larutan gula garam. Dari 35 sampel banyaknya ibu yang tidak memberikan ASI ketika anaknya diare (62,9%), mengurangi ferkuensi makan ketika anaknya diare (25,7%), masi banyak yang tidak menggunaka oralit (57,1%) dan LGG (82,9%) ketika anaknya diare, dan masih banyak ibu yang tidak bisa membuat larutan gula garam untuk mengobati diare (100%)