Pemanfaatan media sosial di Lembaga Survei Politicawave pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2012

Media sosial sebagai produk perkembangan teknologi komunikasi digunakan masyarakat secara umum untuk saling berinteraksi dan berbagi informasi. Dengan adanya media sosial maka sebuah informasi bisa disampaikan dan tersebar dengan cepat. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Politicawave yang menjadikan media sosial sebagai pendekatan survei terhadap isu-isu politik nasional. Pemilihan Kepala daerah (PILKADA) DKI Jakarta menjadi survei atau analisa Politicawave. Dari penjelasan tersebut, ada dua hal yang menjadi pertanyaan penelitian ini. Pertama, Bagaimana pemanfaatan media sosial di Politicawave dalam melakukan survei pada Pilkada DKI Jakarta?. Kedua, Bagaimana metode yang dilakukan Politicawave untuk melakukan survei melalui media sosial pada Pilkada DKI Jakarta? Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dengan pendekatan intrinsic case study. peneliti ingin mengetahui secara intrinsic mengenai fenomena, keteraturan dan kekhususan dari Politicawave yang memanfaatkan media sosial sebagai pendekatan surveinya pada Pilkada DKI Jakarta. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konseptualisasi konvergensi media, new media, Computer Mediated Communication (CMC), media sosial dan juga online survey. Hal tersebut bisa digunakan sebagai tinjauan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini ada beberpa poin yakni, media sosial dijadikan pendekatan survei Politicawave pada pilkada DKI Jakarta itu digambarkan ke dalam tiga chart, Share Awarness, Share of Citizen, dan Candidate Electability. Metode yang digunakan Politicawave dengan merekam percakapan yang terjadi setiap hari, dirangkum dan divisualisasikan ke dalam grafik-grafik yang mudah dipahami. Politicawave menetapkan keyword, topic dan noise yang akan diinput di platform. Program yang digunakan untuk merekam percakapan tersebut merupakan karya programmer loka