Pemberian asi eksklusif dan pengaruhnya terhadap angka kejadian diare pada Bayi usia 0-24 bulan di kelurahan Pondok Ranji periode Juni-Juli 2009

Latar belakang: Kebutuhan bayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI merupakan makanan ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan. Metode: Penelitian dilakukan secara studi cross-sectional simple random sampling pada 52 subjek balita. Tetapi yang masuk criteria inklusi penelitian hanya 36 subjek balita. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan pemeriksaan sampel feses di laboratorium. Uji eksperimental dan analitikal dilakukan untuk mengetahui hubungan/pengaruh antara pemberian ASI eksklusif dan lamanya pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare. Hasil: Dari 36 subjek penelitian didapatkan bahwa balita yang diberikan ASI secara eksklusif presentasinya 47,2%,sedangkan yang non-eksklusif 52,8%. Setelah dibandingkan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare didapatkan nilai p = 0.051 yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare, walaupun dari hasil prevalensi data menunjukkan kelompok bayi yang diberikan ASI eksklusif prevalensinya lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif terhadap kejadian diare. ASI yang diberikan < 6 bulan presentasinya 55,6%, sedangkan yang diberikan ASI ? 6 bulan 44,4% dengan kejadian diare 58,3% dan yang tidak diare 41,7%. Setelah dibandingkan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare didapatkan nilai p = 0.025 yang berarti terdapat hubungan/perbedaan bermakna antara lamanya pemberian ASI dengan kejadian diare atau lamanya pemberian ASI mempengaruhi resiko kejadian diare. Kesimpulan: Pemberian ASI ekslusif dan lamanya pemberian ASI ekslusif mempengaruhi resiko kejadian diare. Saran: Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyarankan dan memberikan informasi yang tepat kepada ibu yang mempunyai bayi tentang pentingnya memberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan karena dapat menurunkan kejadian diare pada bayi