Optimasi ekstraksi minyak atsiri dari biji jinten hitam (nigella sativa L) dengan metode super critical fluid extraction (sfe) dan penerapan kadar timokuinon (tq) dengan kromatografi gas

Nigella sativa merupakan tanaman yang memiliki berbagai macam aktivitas farmakologis. Biomarker dan bioaktif dari tanaman ini adalah timokuinon (TQ) yang terdapat dalam minyak atsirinya, sehingga dilakukan metode ekstraksi dengan Supercritical Fluid Extraction (SFE) untuk menarik TQ keluar dari biji jinten hitam tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan memodifikasi tekanan, suhu, dan kecepatan alir agar menghasilkan kadar TQ yang optimal. Tekanan yang digunakan antara 2000-4000 psi, sedangkan suhu yang digunakan 40oC dan 50oC. Kecepatan alir yang digunakan yaitu 4-7L/menit dan 1-3 L/menit. Ekstrak yang didapat dianalisis dengan Gas Chromatography (GC). Kondisi optimum proses ekstraksi terhadap rendemen ekstrak terjadi ketika proses ekstraksi menggunakan tekanan 4000 psi dengan suhu 400C dan kecepatan alirsebesar 4-7 l/menit, yaitu sebesar 23,1 %. Kondisi optimum untuk metode penetapan kadar timokuinon dengan GC menggunakan suhu inlet 270oC, suhu oven 250oC, dan suhu detektor 300oC. Kandungan timokuinon terbanyak terjadi ketika proses ekstraksi menggunakan tekanan 2000 psi dengan suhu 500C, yaitu sebesar 20,269%