Faktor yang mempengaruhi penggunaan akad musyawarah mutanaqishah pada produk pembiayaan KPR (study pada Bank Muamalat cabang mangga dua dan OCBC NISP Syariah)

Akad musyarakah mutanaqishah merupakan skema akad KPR paling mutakhir. Musyarakah mutanaqishah adalah musyarakah atau syirkah yang kepemilikan asset (barang) atau modal salah satu pihak (syarik) berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya. Penelitian dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang mangga Dua dan OCBC NISP Syariah, yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada penggunaan akad musyarakah mutanaqishah pada produk pembiayaan KPR dengan melihat kepada empat hal penting dalam desain kontrak syariah serta faktor yang paling dominan di dalamnya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskriptif. Data-data yang telah diperoleh akan diolah dan diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisa sehingga peneliti dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara pribadi dan studi dokumentasi. Strategi analisis data yang digunakan adalah model strategi analisis deskriptif kualitatif dengan Teknik Analisis Domain (domain analysis) menggunakan pola hubungan semantik rasional/alasan, dimana X merupakan alasan melakukan Y. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penerapan akad musyarakah mutanaqishah diperuntukkan bagi pemilikan rumah ready stock. Kedua bank menggunakan akad musyarakah mutanaqishah pada produk pembiayaan KPR karena telah memahami karakteristik kebutuhan nasabah, memahami kemampuan nasabah dalam melunasi pembiayaan, memahami sumber dana pihak ketiga bagi bank, dan memahami akad fiqh yang tepat, dimana hal yang dominan mempengaruhi penggunaan akad musyarakah mutanaqishah pada pembiayaan KPR Bank Syariah adalah dalam memahami karakteristik kebutuhan nasaba