Optimasi sumber nitrogen pada Proses Biosolubilisasi Lignit oleh Kapang Trichoderma sp

Pemanfaatan batubara jenis lignit di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu cara pemanfaatan batubara jenis lignit yaitu dengan proses biosolubilisasi. Biosolubilisasi batubara merupakan proses mengubah padatan batubara menjadi fase cair dengan bantuan mikroba sehingga menghasilkan produk yang setara dengan minyak bumi. Amonium sulfat, urea, dan ekstrak ragi merupakan sumber nitrogen organik dan anorganik yang murah dan mudah didapatkan. Pada penelitian sebelumnya telah diperoleh isolat kapang yang berpotensi sebagai agen biosolubilisasi batubara, yaitu Trichoderma sp. Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimasi sumber nitrogen tambahan yang paling sesuai (ammonium sulfat, urea, dan ekstrak ragi) untuk menunjang proses biosolubilisasi batubara lignit oleh kapang Trichoderma sp. Perlakuan penelitian terdiri dari medium A (MSS + sukrosa 1% + batubara 5% + ammonium sulfat), medium B (MSS + sukrosa 1% + batubara 5% + urea), medium C (MSS + sukrosa 1% + batubara 5% + ekstrak ragi), dan medium D (Kontrol tanpa penambahan sumber nitrogen lain). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber nitrogen yang paling sesuai dalam proses biosolubilisasi batubara oleh kapang Trichoderma sp. adalah medium perlakuan B (urea) berdasarkan hasil laju peningkatan pH medium sebesar 0,387/hari, laju absorbansi senyawa aromatik terkonjugasi dengan nilai 0,237/hari, laju peningkatan aktivitas enzim ekstraseluler sebesar 1,079 ?g/hari, serta hasil karakterisasi produk GCMS yang menghasilkan produk setara dengan komponen bensin, kerosin dan solar (13,60%, 26,20% dan 90,8%). Terdapat perbedaan karakteristik produk yang dihasilkan dalam proses biosolubilisasi batubara dengan penambahan variasi sumber nitrogen yang setara dengan fraksi bensin, kerosin dan sola