Pengaruh Disonansi Kognitif dan Tipe Kepribadian terhadap Ketidakjujuran Akademik Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi faktor-faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa yaitu disonansi kognitif dan tipe kepribadian. Berdasarkan pengujian statistik penelitian ini diharapkan akan mengungkapkan seberapa besar pengaruh dari setiap variabel prediksi yang dianalisis tersebut. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa/i S1 semester 5 yang tercatat aktif kuliah di tahun ajaran 2012/2013 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang tersebar di 11 Fakultas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi berganda. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model skala Likert yang item-itemnya dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan tipologi yang terdiri dari empat komponen yang dirancang oleh Pavela (dalam Whitley & Spiegel, 2002) untuk mengukur ketidakjujuran akademik, cognitive dissonance scale yang dirancang oleh Sweeney, Hausknecht dan Soutar, dan tipe kepribadian akan diukur dengan mengadaptasi skala Internasional Personality Item Pool (IPIP) Big Five factor yang dibuat oleh Goldberg (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimensi-dimensi disonansi kognitif (emotional, wisdom of purchase, concern over the deal) dan dimensi-dimensi tipe kepribadian (neuroticism, extraversion, openness to experiences, agreeableness, dan conscientiousness). Hasil uji hipotesis minor yang menguji pengaruh dari kedua karakteristik individu terdapat tiga dimensi dari disonansi kognitif yang berpengaruh terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa, yaitu emotional, wisdom of purchase, dan concern over the deal. Dari kelima dimensi tipe kepribadian hanya tiga dimensi yang berpengaruh terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa, yaitu neuroticism, extraversion, dan conscientiousness sedangkan dua dimensi tipe kepribadian yaitu openness to experiences dan agreeableness tidak berpengaruh terhadap ketidakjujuran akademik mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan agar untuk penelitian tentang ketidakjujuran akademik selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi ketidakjujuran akademi