Perhitungan arah kiblat menurut kitab al-Khulashah al-Wafiyyah

Menghadap kiblat itu termaksud salah satu syarat sahnya shalat. Apabila tidak menghadap kiblat, shalatnya tidak sah, ada banyak cara pententuan arah kiblat, dari menggunakan kompas, bantuan alam, dan sebagainya. Ada banyak juga kitab yang menjelaskan tentang cara perhitungan arah kiblat, salah satunya adalah kitab al- Khuashah al-Wafiyah karangan KH. Zubair Umar al-Jailani. Kitab al-Khulashah al-Wafiah terdiri dari 12 bab, dan cara perhitungan arah kiblat dalam kitab ini masuk di bab 4. kitab ini tergolong dalam kitab hakiki tahkiki, beliau mengarang kitab ini ketika beliau belajar di Mekkah, Menurut Syekh Yasin al-Fadani, guru Kyai Zubair saat menuntut ilmu di Mekkah. Syekh Yasin berpendapat bahwa , Kitab al-Khulashah al-Wafiah adalah kitab yang sangat komplit pada saat itu, pada saat kyai Zubair mengarang kitab al-Khulashah Al-Wafiyah, orang-orang masih sangat jarang sekali yang belajar ilmu falak, lebih bayak yang belajar tentang Tafsir, Fiqih, Hadits, dll. Kitab al-Khulashah al-Wafiyah ini mempunyai markaz Mekkah al-Mukarramah, meskipun pengarangnya adalah orang Indonesia. Jadi perhitungan waktu yang di pakai juga waktu Mekkah, sesuai dengan markaznya. Sedangkan waktu yang dipakai dalam hisab kontemporer adalah waktu Greenwich (GWT). Walaupun begitu, kitab ini dalam menentukan arah kiblat bisa dibilang akurat, karena tingkat kemelencengan dari Ka�bah tidak begitu jauh. perhitungan arah kiblat menurut kitab al-Khulasah al-Wafiyah ada korelasinya dengan perhitungan terkini, atau spirikal trigonometri. Bisa dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan kitab al-Khulasah al-Wafiyah untuk Jakarta 25� 2� 29� ,jarak melenceng dari Ka�bah hanya sekitar 2,77 Km saja. 25� 2� 29� x 111 Km = 2,77 Km. sedangkan cara perhitungan yang digunakan spirikal trigonometri untuk Jakarta 25� 8� 30�. Jarak melenceng dari Ka�bah sekitar 2,79 K