Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi lebih pada polisi di kepolisisan sektor GunungSIndur tahun 2011

Saat ini Indonesia mengalami berbagai masalah di bidang kesehatan terutama masalah gizi. Status gizi lebih merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dialami oleh Indonesia. Masalah kelebihan berat badan (status gizi lebih) apabila dibiarkan akan berdampak terhadap kesehatan dan produktivitas seseorang. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat meningkatkan kejadian penyakit degeneratif dan disabilitas kerja. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, diketahui terdapat 51,2% polisi yang mengalami gizi lebih. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu untuk mengetahui seberapa besar status gizi lebih yang terjadi di Kepolisian Sektor Gunungsindur, dengan menggunakan rancangan cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan, wawancara, kuesioner, observasi, serta metode food recall 2x24jam. Penelitian ini dilakukan di Kepolisian Sektor Gunungsindur dengan menggunakan 43 sampel penelitian. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat. Dari hasil univariat menunjukkan polisi yang mengalami status gizi lebih sebesar 41,9%. Hasil bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan status gizi lebih pada penelitian ini adalah variabel perilaku merokok, aktivitas fisik, tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi lemak. Oleh karena itu, agar personil polisi terhindar dari status gizi lebih sebaiknya pihak Kepolisian Sektor Gunungsindur bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat memberikan penyuluhan tentang makanan sehat dan bergizi juga pola makan yang iii seimbang. Selain itu, pihak Kepolisian Sektor Gunungsindur membuat kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik seperti olahraga yang secara rutin dilaksanakan