Strategi Bank Syariah Mandiri Cabang Mayestik dalam meminimalisir resiko pembiayaan murbahah bermasalah

Murabahah merupakan salah satu produk andalan Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yang ada di Indonesia. Jual beli sangat lazim dilakukan oleh banyak orang. Baik hanya sekedar untuk konsumsi maupun untuk memajukan usahanya. Namun yang menjadi kendala adalah ketersediannya dana awal untuk melakukan pembelian kepada para produsen. Dengan produk Murabahah Bank Syariah Mandiri hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin melakukan transaksi jual beli namun tidak mempunyai kemampuan untuk membayar sekaligus dimuka. Dalam hal ini bank membedakan nasabah yang akan mengajukan pembiayaan murbahah, apakah nasabah itu perorangan atau berbentuk persero. Pada murabahah ini bank sebagai penyedia dana akan membelikan nasabah barang atau lainnya dalam bentuk cash lalu nasabah akan mengembalikan dana bank dengan cara angsuran, tentunya dengan keuntungan serta syarat yang berlaku dalam kontrak. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengetahui hal-hal apa yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah dan langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Mayestik untuk mengatasi hal tersebut. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara narasumber dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah berasal dari 2 faktor: yakni faktor internal (bank) dan eksternal (nasabah). Untuk mengatasinya Bank Syariah Mandiri Cabang Mayestik melakukan pengorganisasian dan unit kerja terkait manajemen risiko. Seperti adanya Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern. Bila mana mana sudah terjadi pembiayaan bermasalah, Bank Syariah Mandiri akan melakukan Teguran, Rescheduling, Reconditioning, Penyitaan Jaminan dan langkah terakhir Penjualan Jamina