Pemikiran Hamka tentang pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk peserta didik menjadi manusia yang dapat merealisasikan nlai-nilai ajaran Islam baik secara lahiriah (jasmani) maupun bathiniah (rohani) yang bersumber pada Al-Qur�an dan Sunnah, yakni membentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, dan dapat menyesuaikan dirinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Namun yang terjadi saat ini adalah ketika mereka telah menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern, mereka mulai melupakan pengalaman nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri. Hal ini terjadi karena beberapa sebab, antara lain: dalam proses belajar mengajar nilai-niali yang bersifat bathiniah masih sering diabaikan, kurangnya teladan yang baik yang diberikan oleh seorang guru dalam mendidik peserta didik. Adapun dalam analisisnya menggunakan Teknik Content Analisys yakni menarik kesimpulan dalam usaha menemukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis yang berhubungan dengan pemikiran tokoh yang diteliti yang bersumber pada buku-buku karangan Prof. Dr. Hamka. Sedangkan dalam memaparkan analisis isi, penulis menggunakan metode reduksi data yakni data yang diperoleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci. Laporan yang telah disusun kemudian direduksi, dirangkum, diseleksi hal-hal yang dikategorikan pokok kemudian difokuskan pada hal-hal yang dianggap penting lalu dicarikan temanya. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pemikiran Hamka tentang pendidikan Islam adalah manusia harus menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu beribadah. Oleh karena itu, segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan agar dapat menuju dan menjadikan peserta didik sebagai abdi Allah dengan cara mengenal dan mencari keridhoan Allah, membangun budi pekerti untuk berakhlak mulia, serta mempersiapkan peserta didik untuk hidup secara layak dan berguna di tengah-tengah komunitas sosialnya