Pendidikan agama Islam tentang pembinaan moral remaja

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa. Membimbing merupakan usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa kepada anak. Pendidikan Agama Islam sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, ajaran agama Islam, disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama. Guru, orang tua dan mubaleg/ulama memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang Islami. Peran penting tersebut terwujud melalui kegiatan pembinaan moral pada usia remaja. Usaha yang dilakukan oleh guru, orang tua dan mubaleg/ulama dalam membina moral adalah sebagai berikut: 1. Menanamkan pendidikan agama sejak kecil. 2. Mengikut sertakan remaja pada kegiatan keagamaan seperti asrama liburan, asrama Al-Quran, asrama Hadist dan sebagainya. disekolah, dirumah maupun dimasjid. 3. Mengajarkan moral yang terpuji dengan mengontrol keseharian remaja. 4. Menjadikan pribadi guru, orang tua dan mubaleg/ulama sebagai suri tauladan bagi remaja. Agama terkait dengan pembinaan moral remaja dapat berfungsi sebagai: 1. Tatanan nilai yang digunakan sebagai acuan ketika menghadapi masalah dalam hidup. 2. Menetapkan tujuan hidup dunia dan akhirat. 3. Menjalani kehidupan dunia dengan moralitas. Lingkungan merupakan tempat berbaurnya berbagai macam pergaulan. Oleh karena itu, untuk keberhasilan Pembinaan Moral Remaja maka guru, orang tua, mubaleg/ulama serta lingkungan sosial berperan dalam poses pembinaan remaja agar remaja mencapai Tri Sukses Generus, yaitu berilmu, berakhlak mulia, dan mandiri