Altivitas dakwah Habib Mustofa Bin Abdullah Alaydrus di majelis ta'lim Syamsi Syumus Tebet

Ketika umat Islam sudah tidak kenal lagi agamanya, ketika ajaran Islam sudah tidak diindahkan lagi, ketika syariat Islam dicampakkan begitu saja, kita butuh dakwah. Dakwah yang mengembalikan kesadaran umat Islam akan pentingnya menjadikan Al-Qur�an dan As-Sunnah sebagai petunjuk hidup. Da�i merupakan salah satu unsur penting dalam proses dakwah. Sebagai pelaku dan penggerak kegiatan dakwah, dan da�i adalah salah satu faktor keberhasilan dan kegagalan dalam dakwah. Dengan berbagai permasalah umat yang terjadi, maka kita butuh seorang da�i yang memiliki ketetapan dalam berdakwah, da�i yang memilih cara dan metode yang dilakukan sesuai dengan materi dan tujuan dalam berdakwah. dan seorang da�i yang bersikap profesional dalam menghadapi berbagai masalah, sehingga dengan begitu tidak akan terjadi fenomena yang terjadi diatas. Seperti yang terjadi pada Habib Mustofa bin Abdullah Alaydrus di Majelis Ta�lim Syamsi Syumus yang memiliki ketetapan dalam dakwahnya. Beliau mengemas cara berdakwahnya itu dengan metode-metode dakwah yang sesuai dengan perintah yang terdapat didalam al-Qur�an yaitu dengan hikmah, pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Dan kiranya dimana seorang da�i harus memahami karakteristik pada mad�u, sehingga dapat mengetahui metode dakwah yang harus beliau terapkan dalam dakwahnya. Kegiatan inilah yang dapat membawa mad�u menjadikan diri mereka mengikuti apa yang disampaikan oleh da�i. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis mengadakan penelitian ini dengan cara wawancara, observasi langsung kelapangan dan ikut serta dalam kegiatan pengajian Majelis Ta�lim Syamsi Syumus. Hasil observasi menemukan bahwa berdasarkan hasil penelitian mengenai pengajian Majelis Ta�lim Syamsi Syumus yang dipimpin oleh Habib Mustofa bin Abdullah Alaydrus, merumuskan bahwa Majelis Ta�lim ini adalah salah satu wadah yang sedikit banyak dapat memberikan apresiasi tentang peningkatan agama dan akhlak untuk kemajuan negara dan bangsa bahkan agama, dan menjadikan semboyan bahwa �Allah adalah Tuhan kami, Rasul adalah panutan kami, dan al-Qur�an adalah Undang-undang kami�