Sanksi Zina Pelaku Transeksual dalam Tinjauan Hukum Pidana Islam

Gender merupakan suatu bentuk hubungan sosial yang menunjukkan adanya perbedaan tingkah laku antara jenis kelamin, yang oleh masyarakat dibentuk sedemikian rupa. Gangguan identitas gender yang sekarang ini banyak terlihat di tengah-tengah masyarakat salah satunya adalah transeksual. Transeksual adalah sekelompok orang yang mengalami transformasi sex. Kehidupan kaum transeksual cenderung hidup bergelamor dan eksklusif/membatasi diri pada komunitasnya saja. Mereka sering terjerumus pada dunia pelacuran dan hal-hal lain yang menurut agama hal itu dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang menyimpang. Masalah perzinaan adalah masalah yang umum terjadi menimpa kaum transeksual, dalam hukum islam, sanksi bagi pezina laki-laki dan perempuan, jika ia muhshan maka hukumannya adalah dera seratus kali sedangkan jika ghair muhshan maka ia dihukum rajam sampai mati, namun hukuman tersebut akan lebih mudah dijatuhkan jika yang melakukan perzinaan tersebut jelas status jenis kelaminnya, yaitu laki-laki dan perempuan yang sudah tidak diragukan lagi identitas gendernya. Bagi para transeksual yang melakukan perzinaan, hal ini akan berdampak kebimbangan sanksi hukum yang pantas diberikan terhadap pelakunya, apakah ia dihukumi seperti kasus perzinaan biasa yang dihukumi had atau ia dihukumi sebagai kasus perzinaan sesama jenis, baik itu liwath ataupun saha