Pandangan ulama terhadap kebolehan wanita haid dalam membaca dan menyentuh al-Qur'an (analisis perbandingan pendapat antar ulama mazhab)

Membaca AL QURAN merupakan aktifitas yang mulia. Demikian pula bagi penghafal AL QURAN yang merupakan penjaga kalam Allah SWT. Salah satu hal yang tidak dapat dipungkiri ketika membaca AL QURAN adalah menyentuh AL QURAN. Kedua aktifitas tersebut menurut jumhur ulama� tidak diperbolehkan kepada wanita haid dan seseorang yang junub. Argumentasi jumhur ulama� bersumber dari penafsiran AL-QURAN dan hadis Nabi Muhammad SAW, meskipun terdapat sebagian ulama� yang berpendapat sebaliknya. Merupakan tradisi bahwa di Indonesia lazim diadakan Musabaqah Tilawah AL QURAN (lomba membaca AL QURAN), demikian pula terdapat lembaga pendidikan yang mewajibkan peserta didiknya untuk menyetorkan hafalan AL QURAN sebagai syarat kelulusan. Sangat disayangkan bila kedua pihak yang bersangkutan tidak dapat ikut serta pada event tersebut. Hasil studi menyatakan bahwa terdapat sebagian ulama� yang berpendapat diperbolehkannya wanita haid untuk membaca dan menyentuh AL QURAN sehingga dapat menjadi solusi atas permasalahan diatas