Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Dan Surat Teguran Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Wajib Pajak (Wp) Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Depok

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pemeriksaan pajak dan penagihan pajak dengan surat paksa dan surat teguran yang dilakukan oleh KPP Pratama Depok terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampelnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari seksi PDI, seksi pemeriksaan dan seksi penagihan di KPP Pratama Depok. Sampel yang digunakan adalah data selama tahun 2010-2014 yang terkait dengan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda. Berdasarkan uji yang dilakukan, uji t pemeriksaan pajak mempunyai angka signifikan 0,026. Hal ini berarti bahwa pemeriksaan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan. Uji t penagihan pajak dengan surat paksa mempunyai angka signifikan 0,05. Hal ini berarti bahwa penagihan dengan surat paksa berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan. Sedangkan untuk penagihan pajak dengan surat teguran mempunyai angka signifikan 0,834. Hal ini berarti bahwa surat teguran tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan. Berdasarkan uji F menunjukkan angka signifikan 0,035 . Hal ini berarti bahwa pemeriksaan pajak dan penagihan pajak dengan surat paksa dan surat teguran secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan