Implementasi Kebijakan Keputusan Menteri Agama (Kma) No. 1 Tahun 2001 Terhadap Pengembangan Penyuluh Agama Islam Di Kantorwilayah Kementerian Agama Provinsi Dki Jakarta

Kementerian Agama adalah lembaga Pemerintah yang memiliki posisi dan tugas fasilitator dalam membangun iklim keagamaan yang kondusif bagi perkembangan masyarakat yang dinamis, progresif, toleran dan damai serta ikut berperan dalam pembangunan bidang agama. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, penelitian lapangan dan Pendekatan Normatif dan Filosofis Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1 Tahun 2001 menggariskan fungsi Kementerian Agama meliputi empat masalah pokok, yaitu: Memperlancar pembangunan bidang keagamaan, Membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas serta administrasi Kementerian, Melaksanakan penelitian dan pengembangan, Melaksanakan pengawasan fungsional. Pendidikan agama di masyarakat. Implementasi Kebijakan KMA 2001 terhadap eksitensi penyuluhan agama Islam sangat urgen, sebagai payung hukum pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan melalui bahasa agama kepada umat Islam. Penyuluhan agama Islam merupakan salah satu bentuk satuan kegiatan yang memiliki nilai strategis, khususnya dalam menjalankan fungsimemperlancar pelaksanaanpembangunan dibidangkeagamaan. KMA Nomor 01 Tahun 2001 telah merubah secara signifikan terhadap pengembangan penyuluh agama Islam khususnya Kantor Wilayah Kementerian Provinsi DKI Jakarta. Penyuluh Agama adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. membina umat beragama guna meningkatkan keimanan ketakwaan dan kerukunan umat beragama serta memperkokoh NKRI. Tugas Pokok Penyuluh Agama adalah: Mengumpulkan data identifikasi potensi wilayah/kelompok sasaran, Menyusun rencana kerja operasional, Mengumpulkan bahan materi bimbingan dan penyuluhan, Menyusun konsep tertulis materi BP dalam bentuk naskah, poster, Melaksanakan BP melalui tatap muka kepada masyarakat pedesaan, melalui pentas pertunjukan sebagai pemain, Menyusun laporan mingguan pelaksanaan BP, Melaksanakan konsultasi secara perorangan, kelompok, Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan/ kelompok, Cara untuk mengatasi kendala yang dialami penyuluh, yaitu dengan memaksimalkan potensi kreatif penyuluh secara mandiri, Menghilangkan budaya ?menunggu dhawuh? dari atasan, Mengefektifkan pengorganisian penyuluh di ditingkat kabupaten dan wilayah, Membuka peluang kerja sama melalui kelompok kerja di tingkat Kandepag/Kanwil dengan lembaga-lembaga sosial keagamaan yang memiliki konsen dengan program penyuluhan khususnya atau pemberdayaan masyarakat pada umumnya