Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Propinsi Bangka Belitung tahun 2007

Makanan yang bergizi merupakan salah satu penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi yang tidak seimbang, baik berupa kekurangan maupun kelebihan akan menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Gizi kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan dan produktifitas di masa dewasa. Penelitian ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Propinsi Bangka Belitung yang dilaksanakan pada Juli 2010, yang memanfaatkan data sekunder dari Riskesdas 2007 yang dilaksanakan oleh Depkes RI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita yang berusia 0-59 bulan tahun 2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 1148 balita, 18% diantaranya mengalami gizi kurang. Distribusi balita paling banyak pada balita kelompok umur 13-36 bulan (43,5%), lebih banyak pada balita laki-laki (53,1%), balita yang tidak menderita penyakit infeksi sebanyak 71,3%, yang pernah mendapatkan imunisasi sebanyak 54,7%. Balita dengan umur ibu tidak berisiko sebesar 78,9%, ibu balita yang pendidikannya rendah sebanyak 93,9%, ibu balita yang bekerja sebanyak 97,3%, ibu balita dengan paritas yang tidak berisiko sebanyak 84%, ayah balita yang bekerja sebanyak 97,8%, balita dengan jumlah anggota keluarganya besar sebanyak 77,3% dan balita dengan keluarga yang tingkat ekonominya rendah sebanyak 92,1%. Lebih banyak balita tinggal di pedesaan yaitu sebesar 57% dan balita dengan sanitasi lingkungan yang buruk sebanyak 50,9% Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Propinsi Bangka Belitung tahun 2007 adalah umur balita (Pv 0,000), umur ibu (Pv 0,020), paritas ibu (Pv 0,000) dan tempat tinggal (Pv 0,003), sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah tingkat paritas ibu balita. Oleh karena itu disarankan kepada pemerintah Propinsi Bangka Belitung untuk merencanakan dan mengimplementasikan program perbaikan dan penanggulangan masalah gizi kurang khususnya menekan laju pertumbuhan penduduk, memudahkan akses pelayanan kesehatan masyarakat ke tempat pelayanan kesehatan dan meningkatkan taraf ekonomi penduduk. Daftar bacaan : 82 (1989-2009