Kewarisan hak cipta menurut hukum perdata Islam dan hukum perdata di Indonesia.

Keberadaan hak cipta sebagai hak eksklusif secara ekonomi dan moral menjadikan posisi hak cipta berbeda dengan kebendaan lainnya khususnya terkait dengan harta warisan. Ditambah lagi dengan sifat kebendaan hak cipta yang bersifat immateri. Hal ini berpengaruh pada kewarisan hak cipta menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Pengaruh ini bermula dari perbedaan pandangan tentang hukum kebendaan antara hukum Islam dan KUH Perdata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kedudukan kewarisan hak cipta menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata, menjelaskan kriteria harta waris menurut KHI dan KUH Perdata, dan menjelaskan hak-hak yang dapat diwariskan dalam Hak Cipta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian yaitu deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan data sekunder berupa buku-buku, kitab-kitab, dan karya tulis ilmiah. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) menurut ketentuan Kompilasi Hukum Islam yang dapat diwariskan adalah: hak moral yaitu hak pencantuman nama pencipta, merubah ciptaan, perubahan judul, anak judul, dan perubahan nama atau nama samaran pencipta. Kedua, hak ekonomi yaitu hak untuk mengumumkan dan hak untuk memperbanyak. (2) kewarisan hak cipta menurut KUH Perdata hak yang dapat diwariskan adalah seluruh hak ekonomi, sedangkan hak moral tidak dapat diwariskan kecuali hak untuk merubah isi, pencantuman judul, anak judul, nama samaran. (3) bahwa harta warisan adalah harta yang ditinggalkan oleh pewaris dalam bentuk harta dan hak. Enam hal yang harus dilakukan sebelum harta warisan dibagikan Pertama, menentukan harta pewaris; Kedua, Memisahkan harta bersama dan harta pribadi; Ketiga, memisahkan harta yang diperoleh selama hidup dan yang diperoleh setelah meninggal; Keempat, menyelesaikan biaya perawatan selama sakit sampai meninggal; Kelima, menyelesaikan kewajiban pewaris; Keenam, menyelesaikan pesan-pesan pewaris