Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (tps) menggunakan masalah non rutin terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP (penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP Negeri 16, Depok)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) menggunakan masalah non rutin terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 16 Depok, Tahun Ajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain Control Group Post-test Only Design. Subyek penelitian ini adalah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelompok eksperimen dan 36 siswa kelompok kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling pada siswa kelas VIII. Data kemampuan berpikir kritis dikumpulkan dengan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share menggunakan masalah non rutin lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share menggunakan masalah rutin (thitung = 4,45 dan ttabel = 1,99). Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil setiap indikator, pada indikator menganalisis argumen kelas eksperimen mencapai 79,63%, sedangkan kelas kontrol mencapai 66,20%. Pada indikator membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi kelas eksperimen mencapai 63,89%, sedangkan untuk kelas kontrol mencapai 38,54%. Pada indikator membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan kelas eksperimen mencapai 59,95%, sedangkan untuk kelas kontrol mencapai 51,62%. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan faktorisasi aljabar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share menggunakan masalah non rutin berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa