Makna dan tujuan pendidikan Islam menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas dan implementasinya terhadap pendidikan Islam

Pada saat ini, banyak generasi muslim menempuh pendidikan tanpa mengetahui hakikat dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Hal ini menimbulkan banyaj permasalahan, diantaranya muncul fenomena �Diploma Disease� yang artinya, pendidikan dilaksanakan hanya untuk mendapatkan gelar dan status soSial di masyarakat. Tulisan ini dibuat untuk membahas makna dan tujuan pedidikan yang sesungguhnya menurut pendapat salah seorang tokoh dalam bidang pendidikan Islam, Syed Muhammad Naquib al-Attas. Metode yang digunakan dalam penyelasaian dan pencarian data skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research) dengan riset konten analisis. Sedangkan pembahasan dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan tentang biografi dan pemikiran Syed M. Naquib al-Attas. Metode analitik digunakan untuk membahas pemikiran beliau mengenai makna dan tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dipahami bahwa makna pendidikan Islam menurut Syed M. Naquib al-Attas terkandung dalam term al-Ta�dib, yaitu pembentukan adab. Beliau tidak menyetujui hasil dari koferensi dunia pertama tentang pendidikan Islam yang mengkompromikan makna pendidikan Islam dalam tiga kata, yaitu Ta�lim, Tarbiyah dan Ta�dib. Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut Syed M. Naquib al-Attas adalah untuk menciptakan seorang manusia yang beradab secara individual, sehingga akan terbentuklah suatu sistem kehidupan dan masyarakat yang beradab pula. Implementasi makna dan tujuan pendidikan Islam menurut al-Attas terhadap pendidikan Islam adalah integralisasi sains dan ilmu-ilmu humaniora dengan ilmu syar�I serta membenahi tiga unsur pokok, yaitu guru, materi yang diajarkan, serta lingkungan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, perlulah kiranya masyarakat (khususnya umat islam) mulai mengubah pandangannya tentang pendidikan. Agar tidak lagi menganggap pendidikan semata-mata sebagai sarana untuk meraih kemapanan material dam kedudukan sosial. Tetapi juga menjadika pendidikan sebagai jalan untuk menjadi seorang hamba Allah yang beradab dan bertanggung jawab, serta menjadi pribadi muslim yang sempurna bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya