Rancang bangun sistem informasi geografis jaringan irigasi berbasis web (studi kasus: PUSDATIN Kementerian Pertanian RI)

Menurut data Kementerian Pertanian, di Bantul terdapat 80.447 meter saluran irigasi primer, 207.017 meter saluran irigasi sekunder dan 615.101 meter saluran irigasi tersier yang menjangkau sekitar 14.430,97 hektar lahan pertanian dan merupakan salah satu penghasil produksi pertanian terbesar di DIY Yogyakarta. Infrastruktur dan pengelolaan irigasi merupakan salah satu faktor penting agar pengairan irigasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil produksi pertanian, oleh karena itu dibutuhkan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang antara lain meliputi monitoring, evaluasi serta inventarisasi jaringan irigasi agar sistem irigasi dapat berjalan dengan baik hal. ini juga ditegaskan dalam PP No. 20 Tahun 2006 tentang pengelolaan jaringan irigasi. Pengukuran dan pemetaan jaringan irigasi dengan menggunakan GPS dapat dimanfaatkan untuk keperluan SIG jaringan irigasi di Kementerian Pertanian, akan tetapi data yang dihasilkan GPS masih bersifat statis dan harus diolah lebih lanjut, oleh karena itu dibutuhkan sistem yang berfungsi untuk mengolah data dan menampilkan visualisasi peta jaringan irigasi yang sudah dilengkapi dengan database. Sistem informasi geografis jaringan irigasi berbasis web ini menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) ? Waterfall. Perancangan sistem menggunakan Pathfinder Office untuk mengolah data hasil tracking GPS, Mapguide Maestro dan ArcGIS 9.3 untuk mengolah data spasial, PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai basis data non spasial. Sistem informasi geografis jaringan irigasi menghasilkan informasi berupa data kondisi jaringan irigasi, bangunan irigasi dan luas lahan sawah di Kabupaten Bantul. Berdasarkan wawancara dengan staf PUSDATIN sistem informasi geografis berbasis web GIS ini membantu PUSDATIN yang memiliki fungsi dan kewenangan dalam pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian di Kementerian Pertanian dalam menyediakan informasi berbasis web GIS yang bisa dimanfaatkan oleh Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian maupun dinas-dinas daerah terkait untuk memperoleh data dan informasi jaringan irigasi yang tadinya hanya berupa data statis hasil tracking GP