Pengaruh mindfulness, harapan dan dukungan sosial terhadap resiliensi remaja di Yayasan Bina Insan Mandiri

Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh mindfulness (observe, describe, act with awareness & accept without judgement), harapan dan dukungan sosial (perceived number of social supports & satisfaction with social support that is available) serta variabel demografis jenis kelamin terhadap resiliensi remaja di Yayasan Bina Insan Mandiri. Sampel berjumlah 192 siswa SMP dan SMA di Yayasan Bina Insan Mandiri (sekolah untuk kaum dhuafa) yang diambil dengan teknik non-probability sampling. Skala Resilience Quotient yang dikembangkan oleh Reivich dan Shatte, skala Kentucky Inventory of Mindfulness Skills yang dikembangkan oleh Baer, Smith dan Allen, skala State Hope yang dikembangkan oleh Synder, dkk dan skala The Social Supports Questionaire yang dikembangkan oleh Sarason, dkk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data dan diadaptasi ke bahasa Indonesia. Pengujian validitas item menggunakan uji CFA dengan bantuan software LISREL 8.7, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan mindfulness, harapan, dukungan sosial dan variabel demografis jenis kelamin terhadap resiliensi remaja di Yayasan Bina Insan Mandiri. R square sebesar 0,562 yang artinya proporsi varian dari resiliensi yang dijelaskan oleh semua variabel independen adalah sebesar 56,2 %, sedangkan 43,8 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan observe, act with awareness, accept without judgement, harapan, satisfaction of social support that available dan jenis kelamin merupakan prediktor yang signifikan untuk resiliensi. Berdasarkan hasil pengukuran siswa perempuan memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk mengikut sertakan variabel lain yang mempengaruhi resiliensi seperti stres, kecerdasan emosi, selfesteem, religiusitas, kompetensi sosial maupun kemampuan pemecahan masalah. Serta variabel demografis lainnya seperti usia dan tingkat pendidika