Bayan al-alif : Dirasah tahqiqiyyah

Naskah kuno (manuskrip) adalah peninggalan kebudayaan tertulis yang tidak dimiliki oleh setiap negara di dunia. Naskah yang dimaksud adalah setiap dokumen yang ditulis sebelum awal abad ke-20 Masehi dan meliputi setiap naskah tertulis baik yang berbentuk buku ataupun yang lainnya. Minimnya kajian-kajian ilmiah tentang naskah-naskah keislaman mengakibatkan terjadinya kesenjangan antara hubungan permasalahan masa lampau dengan saat ini. Naskah Islam Nusantara merupakan salah satu peninggalan budaya Islam terpenting di Nusantara, naskah-naskah yang ditulis dengan berbagai macam bahasa tersebut merupakan referensi terpenting dalam konteks kajian keislaman termasuk di dalamnya adalah kajian sufistik. Salah satu naskah yang membahas tentang kajian sufistik adalah naskah yang berjudul Bayan al-Alif. Naskah ini merupakan koleksi terbaru Perpustakaan Nasional RI. Jakarta dengan nomor koleksi NB 228 I. Naskah ini ditulis di atas kertas Dluwang. Naskah ini merupakan naskah tunggal dan telah dikaji ulang pada tahun 2009 dengan nomor Tas/03/PNRI/2009. Naskah berbahasa Arab ini menjelaskan makna filosofis huruf Alif dalam kajian sufistik diantaranya adalah Konsep Tajalli di balik huruf Alif dan makna harfiyah yang terdapat pada lafadz Allah. Tidak diragukan lagi bahwa naskah tersebut merupakan bagian terpenting dalam sejarah spritualitas di Nusantara yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan pemikiran Islam khususnya pada saat ditulisnya naskah tersebut maupun pada masa sesudahnya