Proses pengambilan kebijakan luar negeri Myanmar dalam peningkatan hubungan luar negeri dengan Amerlka Serikat berdasarkan teori poliheuristic pada periode 2010-2013

Skripsi ini berupaya untuk mencermati motivasi dan dinamika dalam pengambilan kebijakan luar negeri Myanmar dalam upaya peningkatan hubungan luar negeri dengan Amerika Serikat (AS) pada masa transisi politik tahun 2010-2013. Melalui studi kepustakaan dan wawancara, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang tepat dalam pengambilan kebijakan Myanmar tersebut. Kebijakan untuk meningkatkan hubungan luar negeri dengan AS diterapkan oleh pemerintah Myanmar berdasarkan pertimbangan bahwa pemerintah atau rejim militer membutuhkan suatu perangkat kebijakan luar negeri yang dapat membantunya untuk tetap berkuasa. Oleh karenanya, prinsip regime survival sangat kuat pengaruhnya dalam kebijakan tersebut. Dihadapkan pada situasi krisis dimana demokratisasi sedang beIjalan, pemerintah membutuhkan sebuah instrumen yang dapat meyakinkan masyarakat dan komunitas intemasional bahwa rejim militer di Myanmar dapat memimpin langsung perubahan dalam negeri. Dalam konteks politik luar negeri, mempertahankan status-quo yakni mengabaikan pendekatan pragmatis Amerika Serikat tidak sesuai dengan reformasi menuju demokrasi. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menghindari tekanan intemasional terhadap situasi domestik. Teori poliheristik dalam penelitian ini merupakan kerangka teori yang berfungsi sebagai model dalam pengambilan kebijakan luar negeri. Dalam menganalisa kebijakan luar negeri, terdapat dua tahapan eliminasi kebijakan untuk sampai pada kebij akan final. Tahap pertama menggunakan strategi noncompensatory dengan menekankan bahwa kerugian pada dimensi politik (seperti stabilitas politik, hilangnya dukungan publik) tidak dapat dikompensasi dengan keuntungan pada dimensi lainnya. Pada tahap terakhir, pilihan atau altematif kebijakan yang tersisa kemudian diseleksi dengan menggunakan prinsip untung-rugi (rational choice). Penelitian ini kemudian berakhir dengan memaparkan satu kebijakan final sebagai hasil dari proses pengambilan kebijakan melalui analisa poliheristi