Syariah Islam di Aceh (konstruksi realitas sosial pemberitaan qanun dan kasus bunuh diri terkait qanun pada Majalah Tempo)

Media massa merupakan salah satu alat penyampai informasi kepada khalayak. Untuk itu media massa menyuguhkan berbagai berita yang dianggap menarik dan perlu diketahui publik. Kasus bunuh diri seorang gadis perempuan enam belas (16) tahun bernama Putri Erlina di Aceh diangkat Majalah Tempo untuk dijadikan berita yang nantinya dikonsumi khalayak. Setiap media akan berbeda cara dalam memberitakan kasus ini. Hal ini tergantung dari sudut pandang mana media melihat kasus tersebut. Majalah Tempo menilai kasus bunuh diri Putri Erlina ini disebabkan oleh penegakkan Syariah Islam di Aceh �Qanun� yang tidak ada perlindungan terhadap anak kecil dan tidak menjunjung tinggi HAM. Hal tersebut ditemukan oleh penulis dalam penelitian ini dari pertanyaan penelitian yaitu: Bagaimana konsep qanun dimaknai Majalah Tempo? Bagaimana pemberitaan kasus bunuh diri Putri Erlina terkait qanun dikonstruksi Majalah Tempo pada edisi ke-4026 dan edisi ke-4129? Dalam teks berita pada Majalah Tempo terdapat informasi-informasi yang tidak dibahas secara utuh. Terdapat beberapa tokoh yang dijadikan narasumber. Sebagian narasumber lebih diunggulkan dan mendapatkan ruang lebih banyak dalam teks berita, sedangkan narasumber lain sebaliknya. Sehingga informasi didominasi hanya dari sebagian narasumber. Hal ini tentu saja membentuk pikiran pembaca kepada maksud dan tujuan yang sesuai Majalah Tempo harapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengikuti proses induktif. Tujuannya adalah dari hasil pengamatan terhadap objek penelitian (sesuatu yang khusus) yang diharapkan menghasilkan teori baru (secara umum). Proses penelitian kualitatif mengikuti proses induktif, di mana proses pengambilan kesimpulannya dari khusus ke umum. Paradigma dari penelitian ini, paradigma konstruktivis. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis wacana dengan menggunakan Framing Robert N. Ethman dengan konsep: Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Realitas Sosial di media dan Hukum Syariah Islam. Konsep Konstruksi Realitas Sosial Berger dan Luckmann menjelaskan bahwa media melakukan konstruksi terhadap fenomena sosial di masyarakat dengan proses bingkai yang realitasnya terkadang tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Majalah Tempo melakukan bingkai terhadap kasus bunuh diri Putri Erlina terkait Qanun dengan cara mengkonstruksi realitas sosial yang mengedepankan dan memegang prinsip toleransi beragama dan menjunjung tinggi HAM, sehingga dalam kerja jurnalistiknya Majalah Tempo memilih wartawan Islam yang moderatif dan toleran terhadap agama untuk meliput dan menulis berita tersebut. Selanjutnya Majalah Tempo memaknai Hukum Syariah Islam di Aceh �Qanun� sebagai penegakkan hukum yang diskriminatif, karena tidak memperhatikan asas perlindungan hak anak, sehingga muncul korban anak-anak seperti Putri Erlin