Ar?u mufakkir? al-niswiyyah f? hukmi tawalli al-mar?ah ri?sah al-daulah f? al-fiqh al Isl?m?y

Pemikir feminis menuntut kesetaraan antara pria dan wanita di segala bidang termasuk kepemimpinan . Mereka diantaranya Fatima Mernissi ,Musdah Mulia , dan Hussein Mohammed . Pemikiran ketiganya, dianggap mewakili pemikiran gerakan Feminisme . Dan bagaimana pendapat mereka tentang isu perempuan sebagai Kepala Negara ? Mereka percaya bahwa perempuan memiliki hak untuk menjadi kepala negara . Feminisme Muslim , pada umumnya berusaha menafsirkan ulang nash-nash Al-qur?an dan sunnah yang berbicara tentang diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dan berbicara tentang posisi wanita dalam Islam . Di sisi lain , para ulama pada zaman ini, berbeda pendapat dalam menetapkan hokum kepemimpinan wanita dalam Negara. Dalam hal ini, Ulama terbagi menjadi dua mazhab,Mazhab pertama : Melarang wanita menjadi kepala negara Mereka adalah : Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz , Dr. Sheikh Nasr Farid Wasel , dan Abul Ala Maududi . Mazhab kedua : memperbolehkan wanita menadi pemimpin Negara , Mereka adalah Sheikh Mohammed al - Ghazali dalam tiga pendapat terakhirnya yang tertulis dalam bukunya Assunnah nabawiyyah bayna ahlul fiqh wal hadits , serta Dr. Yusuf al - Qaradawi , dan Dr. Muhammad Salim Al - Awa . Dalam pembahasan ini , kita akan mengetahui, bagaimana pendapat feminisme tentang kepemimpinan perempuan dalam negara , dan apakah ide pemikiran mereka diterima dalam Islam , atau tidak . Dan Semoga Tuhan membimbing kita dalam segala pengetahuan kita dan menjadikan ilmu kita bermanfaat, baik bagi diri kita sendiri, bagi agama, dunia ,dan akhirat