Pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control, gaya hidup, dan jenis kelamin terhadap intensi berhutang pada pegawai negeri sipil

Salah satu masalah keuangan yang dihadapi oleh seseorang adalah hutang. Dari waktu ke waktu terlihat bahwa ada peningkatan dalam berhutang oleh masyrakat. Hal ini karena untuk berhutang semakin mudah, salah satu kalangan yang mendapat kemudahan itu ialah pegawai negeri sipil (PNS). Intensi bergutang merupakan prediktor yang baik untuk memprediksi kemunculan perilaku berhutang. Kemunculan intensi berhutang ini diduga banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor psikologis maupun demografis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gaya hidup, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi berhutang pada Pegawai Negeri Sipil. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 pegawai negeri sipil. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik regresi berganda pada taraf signifikansi 0.05 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan gaya hidup, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control dan faktor demografis (jenis kelamin) terhadap intensi berhutang pada pegawai negeri sipil. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa outcome evaluation (sikap) dan normative belief (norma subjektif) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berhutang pada pegawai negeri sipil. Sementara itu, faktor demografis yaitu jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berhutang pada pegawai negeri sipil. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda didapatkan R-square sebesar 0.139 hal ini berarti 13.9% variabel intensi berhutang dapat dijelaskan oleh seluruh variabel independen, sedangkan 86.1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini