Karya tari “Dingin” merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari pengalaman empiris di kampung halaman. Karya ini mempresentasikan peristiwaperistiwa suka dan duka saat berada di kota Liwa, yang pada akhirnya mengarahkan pada satu pilihan untuk kembali pulang. Peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sebuah ingatan yang tidak terlupakan. Kebersamaan yang mengembirakan, kesendirian, hidup di keluarga yang ‘kaku’, dan suasana dingin kota Liwa yang membuat nyaman, adalah beberapa peristiwa yang menginspirasi. Berdasarkan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami, dingin dalam karya ini dimaknai sebagai dingin yang dirasakan tubuh sebagai dingin yang menyenangkan, dan ‘dingin hati’ sebagai ungkapan perasaan menyedihkan. Karya tari ini...