Karya tari ini merupakan pengungkapan peristiwa di Tegal Kurusetra yang merupakan tempat perang dahsyat antara Pandawa & Kurawa. Dalam perang Bharatayuda, Duryudana melawan Bima merupakan perang terakhir. Dalam garapan ini Duryudana merupakan sosok angakara, sehingga mati karena karma yang telah dijalani selama hidupnya. Agar karya tari ini lebih mendekati apa yang terdapat dalam konsep garapan dramatiknya, maka memerlukan penari dengan jumlah gasal, yaitu 7 orang penari. Hal itu untuk membuat komposisi 2-3, 1-5; kanan-kiri & tengah, sehingga konflik bisa membentuk satu kesatuan yang utuh