Studi ergonomi di tinjau dari faktor antropometri pada desain mebel bambu di daerah istimewa Yogyakarta dan sekitarnya

Dari hasil analisis dijelaskan bahwa ukuran mebel bambu dari tiap pengrajin satu dengan lainnya mememiliki kesesuaian yang berbeda-beda terhadap ukuran standar secara umum. Kesesuaian ukuran perabot dimulai secara keseluruhan dalam arti penilaian tidak didasarkan hanya dari hasil produksi salah satu pengrajin saja akan tetapi meruapkan hasil ukuran mebel bambu dari keseluruhan pengrajin mebel bambu yang ada di Yogyakarta dans ekitarnya. Dengan demikian akan diketahui bahwasanya ukuran yang ada di lapangan dibandingkan dengan ukuran standar memiliki kesesuaian yang cukup