ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMILDI PUSKESMAS PUDAK PAYUNG

ABSTRAKNaomi Tambunan1, Sri Sumarni2, Listyaning Eko Martanti2Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pudak Payung64 hal + 6 tabel + 2 bagan + 8 lampiranAngka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization (WHO) yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pudak Payung Kota Semarang jumlah ibu hamil yang menderita anemia pada tahun 2016 sebanyak 24%. Pada Tahun 2017 sebanyak 20% ibu hamil mengalami anemia dan pada tahun 2018 terdapat sebanyak 22% ibu hamil yang mengalami anemia.Desain penelitian dengan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I, II dan III di wilayah kerja Puskesmas Pudak Payung bulan Desember 2018-Mei 2019 (6 bulan terakhir) sebanyak 680 ibu hamil dan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Hb sebanyak 203 ibu hamil. Jumlah sampel 70 responden dengan teknik sampling simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rekam Medis dan data ibu hamil. Uji analisis data menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi Antenatal Care (ANC) dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,057). Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,003). Ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,028). Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p=0,069).Saran ibu hamil diharapkan memperhatikan usia yang tidak beresiko untuk hamil yaitu antara 20-35 tahun dan memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dan memeriksakan Hb (haemoglobin) agar diketahui sedini mungkin gejala anemia.Kata kunci : frekuensi Antenatal Care (ANC). Umur, paritas, pendidikan, anemi