PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SISWI SMA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DANTERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAPTINGKAT KECEMASAN SISWI SMAJeny Ayu Ratri Semara Agni1,Bambang Sarwono2, Suyanta31) Mahasiswa program studi DIV keperawatan2) Dosen jurusan keperawatan poltekkes kemenkes semarangKoresponden: jenysemara@gmail.comJurusan Keperawatan : Poltekkes Kemenkes SemarangJl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; SemarangAbstractLatar Belakang : Kecemasan terjadi saat seseorang mengalami kesulitan dalam menghadapi situasi, masalah dan tujuan hidup. Salah satu contoh situasi kecemasan yaitu kecemasan yang dialami siswa yang akan menghadapi ujian, ujian itu sendiri merupakan evaluasi untuk menilai pembelajaran yang telah diberi guru terhadap siswinya, evaluasi tersebut dapat dinilai melalui ujian. upaya untuk menurunkan kecemasan salah satunya dengan pemberian terapi relaksasi otot progresif dimana respon tubuh terhadap kecemasan akan berpengaruh terhadap pikiran dan ketegangan otot. kemudian ada pula upaya penurunan kecemasan dengan terapi musik yang membantu mengekspresikan perasaan dan memberi pengaruh positif terhadap kondisi dan emosi. Tujuan : Mengetahui Perbedaan Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Siswi SMA. Metode : Penelitian ini dilakukan pada bulan maret 2019, menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian time series design. instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan dengan bai (beck anxiety inventory). teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan jumlah sampel 40 responden. Hasil : Hasil uji statistik menggunakan independent t-test dengan p value hari pertama 0,019, hari kedua 0,002 dan hari ketiga 0,022 (