PENGELOLAAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS PADA PASIEN DENGAN SINDROM KORONER AKUT DI RUANG ICCU RSUD KARDINAH KOTA TEGAL

PENGELOLAAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS PADA SINDROM KORONER AKUT DI RUANG ICCU RSUD KARDINAH KOTA TEGALTatik Ayoe Pratiwi1, Sadar Prihandana2, Cuciati3.1)Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Tegal2)Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes SemarangKoresponden : tatikayoe36@gmail.comPendahuluan. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, sejumlah 17,3 juta orang meninggal dunia karena penyakit kardiovaskuler setiap tahunnya.Tujuan. Menggambarkan pengelolaan keperawatan intoleransi aktivitas pada partisipan dengan SKA di ruang ICCU RSUD Kardinah Kota Tegal.Metode. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Intoleransi Aktivitas. Penulis melakukan proses keperawatan selama 3 hari di ICCU pada 2 partisipan dengan masalah keperawatan intoleransi aktivitas pada SKA. Kegiatan dilaksanakan bulan April 2019.Hasil. Pada kedua partisipan, P1 mengalami NSTEMI, dan P2 STEMI Anterior. P1 dan P2 status hemodinamik tidak stabil dan letih setelah beraktivitas. Diagnosa keperawatan pada kedua partisipan adalah Intoleransi Aktivitas. Implementasi yang dilakukan selama 3 hari kepada kedua partisipan adalah manajemen energi, terapi oksigen dan manajemen perawatan diri. Evaluasi, setelah 3 hari perawatan, P1 dan P2 status hemodinamik stabil, partisipan masih mengalami intoleransi aktivitas dan pindah ruangan perawatan ruangan.Simpulan. Pada kedua partisipan mengalami intoleransi aktivitas dengan NSTEMI dan STEMI.Saran. Perawat harus melakukan bantuan perawatan diri partisipan untuk mengurangi aktivitas serta menghemat tenaga pasien.Kata kunci: Bantuan perawatan diri, Intoleransi aktivitas, terapi oksigen, STEMI, NSTEM