TINJAUAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA PADA PENGEMBALIAN BERKAS KLAIM PASIEN JKN RAWAT INAP DI RSUD KRATON PEKALONGAN

Seiring penyelenggaraan jaminan sosial oleh BPJS (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011), pemberian kode diagnosa utama pasien merupakan hal penting. Ketidaktepatan pemberian kode diagnosa yang tercantum pada rekam medis berdampak terhadap biaya pelayanan kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan bulan Desember 2018 di RSUD Kraton Pekalongan, data klaim menunjukkan bahwa dalam pengajuan klaim bulan Juli-September 2018 sebanyak 2.387 berkas terdapat 135 berkas klaim atau 37,39% dari jumlah total klaim revisi harus dikembalikan karena kode diagnosa yang belum sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keakuratan kode diagnosa utama pada pengembalian berkas klaim pasien JKN rawat inap di RSUD Kraton Pekalongan.Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif. Populasi penelitian ini adalah jumlah total pengembalian berkas klaim bulan Januari 2019. Sampel penelitian ini adalah jumlah seluruh total berkas klaim yang dikembalikan pada bulan Januari 2019 terkait kode diagnosa. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengkodean dilakukan pada saat pasien pulang dari ruang perawatan oleh PJRM untuk selanjutnya dilakukan pengkoreksian oleh bagian koding casemix rawat inap dan dikirim ke bagian assembling. Hasil umpan balik terbesar adalah dispute koding sebesar 69,3% (61 berkas klaim). Kode diagnosa utama yang akurat sebesar 77,78% (42 rekam medis) dan kode diagnosa utama tidak akurat sebesar 22,22% (12 rekam medis)