ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DALAM KAJIAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL

Tahun 2017 di Semarang kasus kanker payudara meningkat 100% sebanyak 1539 kasus. Pemerintah melakukan sosialisasi program SADARI dalam upaya penanggulangan kaker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri. Penelitian dilakukan di Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus 1 dengan jumlah sampel 227 mahasiswi kebidanan dan keperawatan tingkat III. Teknik pengambilan sampel dengan Non probability Sampling. Pengambilan data dengan kuisioner. Analisia data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 93,8% responden tidak melakukan praktik SADARI secara rutin setiap bulan, 54,2% responden memiliki tingkat persepsi kerentanan yang tinggi terhadap Ca Mamae, 56,3% responden memiliki tingkat perspesi keseriusan yang tinggi terhadap Ca Mamae, 58,1% responden memiliki tingkat perspesi manfaat yang tinggi terhadap SADARI, dan terdapat 56,3% responden memiliki tingkat perspesi hambatan yang tinggi terhadap SADARI, tidak ada hubungan antara persepsi kerentanan terhadap perilaku pemeriksaan SADARI (p value=0,548), tidak ada hubungan antara persepsi keseriusan terhadap perilaku pemeriksaan SADARI (p value=0,147), ada hubungan antara persepsi manfaat terhadap perilaku pemeriksaan SADARI (p value=0,023), ada hubungan antara persepsi hambatan terhadap perilaku pemeriksaan SADARI (p value=0,003).Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang mendukung praktik SADARI di Poltekkes Kemenkes Semarang kampus 1 dengan mengadakan promosi kesehatan berupa seminar, talkshow, pemasangan poster di majalah dinding kampus, pemasangan iklan di media cetak kampus, dan sebagainya