PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA SDN SRONDOL WETAN 03 BANYUMANIK SEMARANG

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% yang mendapat pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2% dan perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8%. Anak sekolah dasar merupakan kelompok rentan terhadap terjadinya karies gigi permanen karena pada usia ini mempunyai sifat khusus yaitu masa pergantian gigi susu ke gigi permanen. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah diberikan penyuluhan. Cerita bergambar merupakan media cetak yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut menggunakan media cerita bergambar pada siswa SDN Srondol Wetan 03 Banyumanik.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan quasy experimental. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah prestest dan posttest design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 43 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penyuluhan adalah media cerita bergambar. Variabel pengaruhnya penyuluhan menggunakan media cerita bergambar dan variabel terpengaruhnya tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.Hasil penelitian sebelum dilakukan penyuluhan dalam kategori baik yaitu 9 (21%), cukup 23 (53%), kurang 11 (26%) dan sesudah dilakukan penyuluhan yaitu baik 9 (21%), cukup 34 (79%), tidak ada responden dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa media cerita bergambar dapat meningkatkan pengetahuan. Disarankan siswa dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dari penyuluhan menggunakan media cerita bergambar dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut