PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI ZINK DAN TELUR TERHADAP PENINGKATAN TINGGI BADAN BALITA STUNTING DI PUSKESMAS GRABAG 1

Poltekkes Kemenkes SemarangJurusan Kebidanan Semarang Program Studi S1 Terapan Kebidanan2019ABSTRAKAryati Rahayu1, Endri Astuti2, Farida Sukowati3.Pengaruh pemberian suplementasi Zink dan telur terhadap peningkatan tinggi badan balita stunting di Puskesmas Grabag 1.61 hal + 7 tabel + 5 bagan + 1 gambar + 12 lampiranStunting (pendek) merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang bersifat kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Balita yang mengalami stunting akan mengalami, perkembangan fisik yang terhambat. Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018 kejadian balita stunting masih berada di bawah target dengan prevalensi sebesar 30,8%. Prevalensi balita stunting di Jawa Tengah pada tahun 2013 dan tahun 2018 masih berada diatas angka 30,8%.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang adakah pengaruh pemberian suplementasi Zink dan telur terhadap peningkatan tinggi badan pada balita stunting usia 12-36 bulan di Puskesmas Grabag 1 Kabupaten Magelang.Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Grabag 1. Menggunakan metode quasy experimental, pretest-posttest control group design. Populasi pada balita stunting usia 12-36 bulan di wilayah Puskesmas Grabag 1. Teknik pengambilan sampel Quota Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian tinggi badan dengan alat ukur microtoise oleh peneliti dan lembar observasi oleh enumerator.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian suplementasi Zink dan telur terhadap peningkatan tinggi badan balita stunting dengan melakukan uji statistik Paired T-Test dimana dilai ? value adalah 0,001 (nilai