PENERAPAN COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY (CBT) PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI WISMA SHINTA RSJ. PROF DR. SOEROJO MAGELANG

Di Indonesia angka terjadinya halusinasi cukup tinggi, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10% halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan (Rahmawati, 2014). Congnitive Behaviour Therapy (CBT) sangat bermanfat bagi pasien dengan gangguan jiwa karena terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif.Tujuan studi kasus ini adalah melakukan intervensi Congnitive Behaviour Therapy (CBT) sebagai intervensi keperawatan pada pasien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.Surojo Magelang. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan mengelola 2 pasien dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran fase II (comdeming). Design rancangan pre dan post untuk megetahui pengaruh penerapan intervensi congnitive behaviour terapi pada pasien dengan halusinasi. Hasil studi kasus menunjukkan adanya perubahan tanda gejala halusinasi sebelum dilakukan intervensi CBT, masuk dalam kategori skala RUFA Intensif II score (21-30) dan setelah di lakukan intervensi CBT masuk ke kategori skala RUFA Intensif III score ( 1-20).Rekomendasi: Congnitive Behaviour Therapy (CBT) sebagai salah satu intervensi keperawatan dapat direkomendasikan untuk menurunkan tanda gejala halusinasi dan meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasi